Tugas 6_BAB 6 Manusia Makhluk Belajar_MPK Agama Islam
HIDAYAH ALLAH DAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BELAJAR
6.1 Manusia Makhluk Belajar
Manusia adalah makhluk belajar artinya bahwa manusia tidak bisa lepas dari kegiatan belajar. Hal ini telah dilakukan sejak masa awal kehidupan yang mana manusia harus merespons alam sebagai bentuk proses belajar. Pengetahuan, keterampilan, sikap, dan bentuk keinginan yang menyertai manusia merupakan hasil dari proses belajar. Hal ini sejalan dengan kalimat pepatah bahwa manusia adalah peniru ulung, tak bisa melakukan apapun bila tanpa melalui peniruan-peniruan. Proses peniruan yang menjadi sarana pembelajaran penting bagi manusia. Pembelajaran meniru, sebagai sunnatullah yang menjadi ciri manusia, bisa dimanfaatkan secara positif sebagai modal kekayaan potensi pengembangan diri bagi manusia. Semua hal yang ada dibumi meliputi sistem pendidikan,ekonomi, politikm teknologi, kesenia, adat dan sejenisnya merupakan hasil olah pikir dan rasa manusia dalam menanggapi dan mempelajari lingkungannya. Hal tersebut berarti manusia belajar dari lingkungannya, merespon lingkungannya, bahkan mengakali lingkungannya. Dalam menunjang proses manusia sebagai makhluk belajar, Allah Swt. telah membekali manusia melalui kemampuan manusia untuk bisa memahami dan mengelola memori tentang nama-nama yang terkait dengan seluruh benda yang ada di lingungannya. Bekal tersebut tentu hanya diberikan kepada manusia tanpa terkecuali malaikat dan iblis.
6.2 Konsep Pendidikan yang Islami
Ada tiga hal yang dijanjikan oleh Allah bagi manusia, ketika manusia telah sampai kepada akhir masa persinggahannya di Dunia.Allah dengan bekal tiga hal tadi? Dalam satu hadits yang populer, Nabi Muhammad saw bersabda: «Ketika telah sampai ajal kepada semua manusia, terputuslah semua ikatan amal dunia, kecuali tiga hal: shadaqah jariyah; ilmu yang bermanfaat; atau anak shalih yang mendo’akan kedua orang tuanya».Tentu, ilmu yang luas akan bisa didapat melalui kegiatan mencari ilmu, melalui kegiatan belajar. Hasil pencarian yang berupa ilmu bisa menjadi ladang amal yang masih akan mengalirkan pahala kepada pengolahnya, jika ilmu itu diamalkan, ditiru-terapkan kepada orang lain, dibagikan dalam bentuk amal pembelajaran, diturunkan kepada generasi pelanjut, dan amal-amal lain sejenisnya.
6.3 Kewajiban Belajar bagi Muslimin dan Muslimat
Mencari ilmu itu adalah perbuatan wajib, fariidhah. Karena dalam hadits Nabi saw tadi, tidak ada pembatas, siapa yang terkena kewajiban mencari ilmu itu, laki-laki atau perempuan yang mengaku Islam sebagai tuntunan hidup. Maka, mencari ilmu menjadi wajib aini, wajib untuk setiap individu. Jika manusia tidak melaksanakan kewajiban?Sama seperti pada pelanggaran kewajiban lainnya, apalagi terhadap kewajiban aini, ujung-ujungnya adalah janji Allah: Allah akan memberi ganjaran amal pelanggaran tersebut dengan siksa.``Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin , laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Yang dimaksud dengan Muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.
6.4 Kewajiban Belajar Sepanjang Hayat
Kewajiban mencari ilmu tidak mengenal pembatasan waktu. Selama manusia muslim dan muslimat masih (dinyatakan) hidup, kewajiban aini mencari ilmu itu masih tetap menempel. Mencari ilmu, pasti, tidak harus ditafsirkan dalam kondisi pencarian di lingkungan formal : sekolah, pesantren, ma’had, dan sejenisnya. Tantangan Allah untuk seluruh manusia, agar selalu memperhatikan alam, mempelajari kejadian yang ada di alam, adalah bentuk lahan dan proses kegiatan mencari ilmu juga. Allah menantang manusia lewat segala tanda kebesarannya di alam, supaya dipelajari oleh manusia, untuk menambah nilai keimanan manusia.
6.5 Konsep Hidayah
Hidayah adalah petunjuk yang datang dari Allah. Hidayah adalah nikmat yang dianugerahkan oleh Allah hanya kepada manusia tertentu. Hidayah ini adalah hak prerogatif Allah. Hidayah sesungguhnya telah ada dalam bentuk nyata yang disebut Al-Quran. Ayat Al-Quran menegaskan bahwa, “Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah dirinya”. Hal ini berarti bahwa ada kepastian Allah tidak mengunci mati kondisi hidayah itu meskipun Allah tetap menentukan siapa yang berhak dan siap menenerima hidayah. Allah memberi kesempatan kepada siapapun untuk mengakses hidayah Nya yang telah beragam tampilannya, tanpa perlu ke-sulitan sekalipun.